Dalam bahasa Jawa, kata wayang berarti “bayangan”. Wayang menyajikan banyak nilai pendidikan sebagai tuntunan hidup. Semoga "The Wayang" dapat memberi inspirasi yang positif.

Download

Follow us on Twitter Subscribe to RSS Subscribe via Email

Selasa, 21 Januari 2014

Unknown  /  23.19  /    /  1 comment

Penderitaan merupakan masalah yang klasik atau bukan sesuatu yang baru lagi bagi manusia itu sendiri. Penderitaan ini tidak hanya dialami oleh manusia saja, namun secara luas penderitaan ini dialami oleh semua mahluk di maya lokabaik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Walaupun demikian kitaseharusnya tidaklah berpatah semangat dalam menjalani kehidupan ini, apalagisebagai manusia yang memiliki kelebihan sabda, bayu dan idep. Idep inilah yangkita gunakan untuk mencari jalan untuk menghakhiri penderitaan yang kita alami selama kita menjalani kehidupan, karena setiap sesuatu itu pastilah ada jalankeluarnya. Namun didalam perjalan spiritual manusia untuk keluar dari lautan penderitaan, kelahiran dan kematian yang berulang (Punarbawa) manusia sering mengalami kebinggungan jalan manakah yang harus ia tempuh? Jalan manakah yang terbaik? Hal ini disebabkan karena banyaknya jalan yang ditawarkan dalam kitab suci Hindu.
Dalam Vrhaspati Tattwa, Hyang Isvara menjelaskan kepada Bagawan Vrhraspati bahwa kecendrungan-kecendrungan sifat manusia itu dipengaruhi oleh tri guna. Dalam ajaran ini tri guna adalah bagian dari citta yaitu alam pikiran. Citta-lah yang menentukan seseorang itu akan selamat, celaka, duka atau bahagia. Lebih jauh Vrhaspati tattwa menjelaskan seseorang dapat mencapai surga, jatuh ke neraka atau mencapai moksa adalah karena citta. Dari pertemuan antara
purusha dan pradhana itu artinya setelah tahu dan yang diketahui itu lekat maka lahirlah citta. Citta banyak mengambil kesadaran sang purusha yang dianggap sebagi asal, tetapi oleh karena bibit itu telah berpengaruh oleh ketidaksadaran, Ketidaksadaran yang ada pada citta itu dinamakan tri guna, tri guna adalah atribut atau sifat pada citta. Sedangkan menurut Rsi Patanjali dalam Yogasutra (I : 2) mendefinisikan yoga sebagai “yogas citta vrrti nirodhah” yang dapat diterjemahkan sebagai berikut: Mengendalikan gerak gerik pikiran, atau mengendalikan tingkah polah pikiran yang cenderung liar, bias, lekat terpesona terhadap objek (yang dikhyalkannya) memberi nikmat (Yasa, et.al. 2006 : 6). Bagi sang yogin inilah yang merupakan pangkal kemalangan manusia.
Kemudian dalam Vrhaspati tattwasloka 52 disebutkan bahwa ada tiga prilaku spiritual yang harus selalu di usahakan oleh manusia untuk mencapai kebahagian yaitu:
1.      Jnanabhyudireka: memiliki kebijaksanaan atau pengetahuan hakikat secara
sempurna.
2.      Indria yoga marga: berusaha untuk tidak terpesona nikmat duniawi dengan
Cara mengendalikan indria melalui jalan yoga.
3.      Trsna doksaya: tidak terikat pada perbuatan baik atau buruk (Yasa, et.al.
2006:4).
Berdasarkan uraian diatas jelas disebutkan bahwa sumber dari penderitaan yang dialami oleh manusia adalah karena citta atau pikiran yang tidak terkendali. Dan untuk mencapai kebahagiaan itu maka kita wajib melaksakan latihan spiritual untuk mengendalikan pikiran, latihan spiritual untuk mengendalikan pikiran secara bertahap agar tidak terikat dengan nikmat duniawi disebut dengan yoga.
Meskipun kedua kitab tersebut meyatakan bahwa sumber penderitaan manusia adalah akibat dari Citta atau pikiran yang tak terkendali, dan sama-sama menawarkan ajaran yoga untuk keluar dari lautan penderitaan, kelahiran dan kematian yang berulang (Punarbawa), tetapi ada sedikit perbedaan ajaran yoga menurut kitab Wrhaspati tattwa dan ajaran yoga dalam Yoga sutra Rsi Patanjali.
Karena adanya perbedaan ini, penulis merasa perlu untuk mengkaji lebih dalam lagi ajaran yoga menurut kitab Wrhaspati tattwa dan membandingkannya dengan ajaran yoga Rsi Patanjali dalam Yoga sutra. Melalui artikel ini penulis berharap dapat menambah wawasan pembaca tentang yoga sehingga tidak muncul kebingungan, dan mampu memilih ajaran yoga yang paling tepat untuk dirinya.
Dengan asumsi bahwa selain dipengaruhi karma wasana, dalam mempratikkan yoga juga sangat dibutuhkan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang ajaran yoga itu sendiri.


1 komentar:

  1. Casinos in South Africa: Top 5 gambling sites in 2021 - JTM Hub
    The 군포 출장마사지 most popular casinos in South Africa include 양주 출장안마 Jupiters Casino (2021) and Betfair. Jupiters is one 파주 출장마사지 of the largest online gambling sites in 영천 출장마사지 the 서산 출장샵 world,

    BalasHapus

Search