Dalam bahasa Jawa, kata wayang berarti “bayangan”. Wayang menyajikan banyak nilai pendidikan sebagai tuntunan hidup. Semoga "The Wayang" dapat memberi inspirasi yang positif.

Download

Follow us on Twitter Subscribe to RSS Subscribe via Email

Rabu, 22 Januari 2014

Unknown  /  22.43  /    /  No comments
Agama Hindu adalah agama yang mempunyai usia terpanjang dan di klaim sebagai agama yang pertama dikenal oleh manusia. Agama Hindu adalah agama yang telah melahirkan kebudayaan yang sangat kompleks dibidang astronomi, ilmu pertanian, filsafat dan ilmu-ilmu lainnya. Karena luas dan terlalu mendetailnya jangkauan pemaparan dari agama Hindu, kadang-kadang terasa sulit untuk dipahami.
          Perkembangan agama Hindu di India, pada hakekatnya dapat dibagi menjadi 4 fase, yakni Jaman Veda, Jaman Brahmana, Jaman Upanisad dan Jaman Budha. Dari peninggalan benda-benda purbakala di Mohenjodaro dan Harappa, menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di India pada jamam dahulu telah mempunyai peradaban yang tinggi. Salah satu peninggalan yang menarik, ialah sebuah patung yang menunjukkan perwujudan Siwa. Peninggalan tersebut erat hubungannya dengan ajaran Veda, karena pada jaman ini telah dikenal adanya penyembahan terhadap Dewa-dewa.
          Jaman Veda dimulai pada waktu bangsa Arya berada di Punjab di Lembah Sungai Sindhu, sekitar 2500 s.d 1500 tahun sebelum Masehi, setelah mendesak bangsa Dravida kesebelah Selatan sampai ke dataran tinggi Dekkan. Bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi, mereka menyembah Dewa-dewa seperti Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya. Walaupun Dewa-dewa itu banyak, namun semuanya adalah manifestasi dan perwujudan Tuhan Yang Maha Tunggal. Tuhan yang Tunggal dan Maha Kuasa dipandang sebagai pengatur tertib alam semesta, yang disebut “Rta”. Pada jaman ini, masyarakat dibagi atas kaum Brahmana, Ksatriya, Vaisya dan Sudra (http://www.parisada.org diakses tanggal 7-3-2013 pukul 11.00).
Banyak para ahli dibidang agama dan ilmuwan barat seperti Max Muller, Sir William Jones, Sir John Marshall, Montiner, McKenzie dan yang lainya telah mendalami tentang agama Hindu, sehingga muncul bermacam-macam penafsiran dan analisa terhadap agama Hindu. Sampai sekarang belum ada kesepakatan diantara para ahli untuk menetapkan kapan agama Hindu itu diwahyukan, demikian juga mengenai metode, misi penyebarannya dan sejarah perkembangannya belum banyak dimengerti.
Para cendikiawan asing memang diakui memberikan sumbangan yang berharga dalam pengetahuan Veda. Kita harus mengakui dan mengahargai hal tersebut. Hal ini bersesuaian dengan apa yang disampaikan Sri Chandrasakharendra Saraswati (2009) dalam bukunya The Veda “Peta Jalan Veda” menguraikan:
“Banyak peneliti seperti Max Muller dengan tekun mengumpulkan bahan serta menganalisisnya karena terinspirasi oleh keagungan Veda. Mereka menulis banyak buku tentang Veda. Kita akan terkesima melihat jumlah penerbitan yang dikeluarkan Asiatic Society, yang dibentuk lebih dari 200 tahun yang lalu oleh Sir William Jones, saat itu merupakan  Hakim pada Pengadilan Tinggi Kalkuta. Dengan bantuan East India Company Max Muller menerbitkan Rgveda dengan komentar Sayana serta banyak tesk keagamaan Hindu lainnya” (Sri Chandrasakharendra Saraswati, dalam Widnyani, dkk, 2010: 5).
Namun penulisan sejarah yang dipelopori oleh Barat di dalamnya terdapat muatan misi agama Kristen. Walaupun dalam prosedur penulisannya mereka selalu beroerintasi pada objektivitas penelitian, metodis, emperis dan syarat ilmiah lainnya. Tetapi karena desain pemikiran mereka telah dirancang sedimikian rupa, maka sikap hegemoni terhadap objek yang digambarkan akan cenderung tidak objektif.
Penulisan tentang perkembangan sejarah Hindu dipandang banyak yang disimpangkan secara sengaja, karena itu berbagai bantahan telah diajukan oleh para penulis India terhadap para penulis barat. Sebagai contoh yaitu teori penyerbuan orang-orang Arya atau teori invansi bagsa Arya yang dikemukan oleh cendikiawan barat pada abad ke 18 dan 19 pada saat inggris masih memerintah India yang sangat tidak mengenakkan, serta merugikan agama Hindu.
Disamping itu di kalangan umat Hindu sendiripun masih banyak pemahaman-pemahaman yang kurang tepat atas ajaran agama yang dipahami dan diamalkan. Demikianlah tujuan penulisan ini adalah untuk membantu meluruskan pendapat-pendapat yang menyimpang serta pengertian yang belum jelas dari hal yang sebenarnya terhadap agama Hindu khususnya mengenai sejarah perkembangan Bangsa Arya.

0 komentar:

Posting Komentar

Search