Ajaran Agama Hindu
yang dianut sebagai warisan nenek moyang di Bali adalah ajaran Siwa Siddhanta yang kadang-kadang juga
disebut Shidanta. Sidhanta artinya akhir dari sesuatu yang
telah dicapai, yang maksudnya adalah sebuah kesimpulan dari ajaran yang sudah
mapan. Ajaran ini merupakan hasil dari akulturasi dari banyak ajaran Agama
Hindu. Didalamnya kita temukan ajaran Weda,
Upanisad, Dharmasastra, Darsana (terutama Samkya, Yoga), Purana dan
Tantra. Ajaran dari sumber-sumber
tersebut berpadu dalam ajaran Tattwa
yang menjadi jiwa atau intisari Agama Hindu di Bali.
Dalam
realisasinya, tata pelaksanaan kehidupan umat beragama di Bali juga menampakkan
perpaduan dari unsur-unsur kepercayaan nenek moyang. Wariga, Rerainan (hari
raya) dan Upakara sebagian besarnya
merupakan warisan nenek moyang. Warisan ini telah demikian berpadu serasi
dengan ajaran Agama Hindu sehingga merupakan sebuah satu kesatuan yang bulat
dan utuh. Dengan demikian, agama Hindu di Bali mempunyai sifat yang khas sesuai
dengan kebutuhan rohani orang Bali dari jaman dahulu hingga sekarang. Di masa
sekarang ini, warisan Agama yang adhiluhung tersebut perlu kita jaga, rawat dan
menyempurnakan pemahaman kita sehingga tetap bisa memenuhi kebutuhan jiwa
keagamaan umatnya.
1. Sumber-Sumber Ajaran
Walaupun sumber-sumber ajaran Agama Hindu di
Bali berasal dari kitab-kitab berbahasa Sansekerta, namun sumber-sumber tua
yang kita warisi kebanyakan ditulis dalam dua bahasa yaitu Bahasa sansekerta
dan Bahasa Jawa Kuno. Kitab yang ditulis dalam bahasa Sansekerta umumnya adalah
kitab Puja, namun bahasa Sansekerta yang digunakan adalah bahasa Sansekerta
kepulauan khas Indonesia yang sedikit berbeda dengan bahasa Sansekerta versi
India. Sedangkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahsa jawa kuno antara lain Bhuwanakosa, Jnana Siddhanta, Tattwa
Jnana, Wrhaspati Tatwa dan
Sarasamuscaya. Kitab Bhuwanakosa, Jnana Siddhanta, Tattwa Jnana dan Wrhaspati
Tattwa adalah kitab-kitab yang Tattwa yang mengajarkan Siwa Tattwa yang
mana juga kitab-kitab ini menjadi unsur dari isi Puja. Sedangkan Sarasamuscaya
adalah kitab yang mengajarkan susila, etika dan tingkah laku.
Disamping itu juga terdapat banyak lontar-lontar indik yang menjadi rujukan pelaksanaan kehidupan umat beragama dan bermasyarakat di Bali seperti lontar Wariga, lontar tentang pertanian, pertukangan, organisasi sosial dan yang lainnya. Disamping itu juga terdapat kitab-kitab Itihasa dan gubahan-gubahan yang berasal dari purana, seperti Parwa (kisah Maha Bharata), Kanda (Ramayana) dan juga kekawin-kekawin yang menjadi alat pendidikan dan pedoman dalam bertingkah laku bagi masyarakat. Itihasa dan juga purana juga menjadi sumber dalam kehidupan berkesenian di Bali terutama kesenian yang masuk kategori Wali atau sakral, seperti wayang, topeng, calonarang dan yang lainnya, yang mana pementasan kesenian tersebut umumnya mengangkat tema cerita yang berasal dari Itihasa, purana atau kekawin. Tidak semua pelaksanaan kehidupan beragama di Bali yang dapat dirujuk kedalam sumber-sumber ajaran sastra agama, yang dikarenakan Agama Hindu di Bali begitu menyatu dengan Budaya, adat, seni dan segala aspek kehidupan orang Bali, sehingga banyak warisan budaya para leluhur orang Bali yang tetap diwariskan turun-temurun dan menjadi satu kesatuan dengan Agama Hindu di Bali.
download artikel lengkap: Sumber-Sumber Ajaran Siva Shidanta
Disamping itu juga terdapat banyak lontar-lontar indik yang menjadi rujukan pelaksanaan kehidupan umat beragama dan bermasyarakat di Bali seperti lontar Wariga, lontar tentang pertanian, pertukangan, organisasi sosial dan yang lainnya. Disamping itu juga terdapat kitab-kitab Itihasa dan gubahan-gubahan yang berasal dari purana, seperti Parwa (kisah Maha Bharata), Kanda (Ramayana) dan juga kekawin-kekawin yang menjadi alat pendidikan dan pedoman dalam bertingkah laku bagi masyarakat. Itihasa dan juga purana juga menjadi sumber dalam kehidupan berkesenian di Bali terutama kesenian yang masuk kategori Wali atau sakral, seperti wayang, topeng, calonarang dan yang lainnya, yang mana pementasan kesenian tersebut umumnya mengangkat tema cerita yang berasal dari Itihasa, purana atau kekawin. Tidak semua pelaksanaan kehidupan beragama di Bali yang dapat dirujuk kedalam sumber-sumber ajaran sastra agama, yang dikarenakan Agama Hindu di Bali begitu menyatu dengan Budaya, adat, seni dan segala aspek kehidupan orang Bali, sehingga banyak warisan budaya para leluhur orang Bali yang tetap diwariskan turun-temurun dan menjadi satu kesatuan dengan Agama Hindu di Bali.
download artikel lengkap: Sumber-Sumber Ajaran Siva Shidanta
Best eCOGRA Sportsbook Review & Welcome Bonus 2021 - CA
BalasHapusLooking for an eCOGRA Sportsbook Bonus? At https://octcasino.com/ this eCOGRA Sportsbook งานออนไลน์ review, we're talking https://deccasino.com/review/merit-casino/ about a 토토 사이트 홍보 variety of ECCOGRA sportsbook promotions. https://access777.com/